Rabu, 19 Agustus 2009

BAHAYA RAMALAN ZODIAK

Oleh : Mursana, M.Ag.*


“Barang siapa yang mendatangi tukang ramal atau dukun, lalu dia bertanya kepadanya tentang sesuatu, tidak akan diterima sholatnya 40 malam” (HR. Muslim:2230)
 
Sejak era Delapan puluhan ramalan zodiak telah populer di negeri Indonesia. Berbagai media cetak baik koran atau majalah selalu memuat bentuk ramalan ini sebagai daya tarik bagi para pembacanya. Tidak ketinggalan seorang penyanyi pop Indonesia juga (Hedi Diana) ikut mempopulerkannya dengan lagu Bintangku Bintangmu. Akhir-akhir ini berbagai bentuk ramalan termasuk ramalan zodiak sering muncul dalam acara iklan di layar Televisi. Misalnya dalam iklan tersebut dikemukakan, “Jika anda ingin berubah nasib, hubungi kami melalui SMS, lewat nomor sekian-sekian”. Dalam iklan yang berbeda dikemukakan, “Anda tak perlu terkejut bila tiba-tiba kami mengabari sesuatu terhadap apa yang akan anda hadapi”. Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa ramalan-ramalan sesat ini muncul pada saat kondisi masyarakat sedang sakit? Memang dalam kondisi masyarakat sedang krisis/sakit biasanya orang begitu mudah untuk dipalingkan atau disesatkan. Menurut Ketua Majels Ulama Indonesia Pusat KH. Ma’ruf Amin, dalam situasi kebingungan masyarakat sangat mudah untuk dipalingkan. Mereka mengharapkan sesuatu yang berlebihan, sehingga dia minta bantuan kepada pihak-pihak tertentu termasuk kepada tukang ramal atau dukun.
Makna zodiak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah lingkaran khayal di cakrawala yang dibagi menjadi dua belas tanda perbintangan, yaitu : Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Scorpio, Sagitarius, Capricornus, Aquarius dan Pisces. Ramalan zodiak ini biasa ditayangkan oleh media masa untuk meramal nasib seseorang, seperti rizki, ajal, bahagia – sengsara, dan jodoh. Seseorang yang ingin menanyakan nasibnya kepada para normal atau dukun pasti akan ditanyakan Siapa namamu? Tanggal berapa, bulan apa dilahirkan? Kemudian Sang Dukun itu menebak Bintangmu adalah A (dengan menyebut salah satu tanda perbintangan zodiak), berarti nasibmu : karir, rizki, ajal dan jodohmu akan begini dan begini. Apabila nasib yang diramal oleh Sang Dukun itu mengandung kebaikan, dia bahagia luar biasa. Sebaliknya bila nasib yang diramalkan oleh Sang Dukun itu mengandung kejelekan, dia tidak bahagia, menyesali kehidupannya, seolah-olah ramalan itu pasti benar. Na’udzu billah min dzalik.
Sebenarnya apa hakekat Allah SWT. menciptakan bintang-bintang yang bertebaran di langit? Menurut DR. Wahbah Az-Zuhayli, paling tidak ada tiga tujuan Allah menciptakan bintang-bintang yang bertebaran di langit, yaitu : sebagai hiasan di langit pada malam hari, sebagai alat pelempar syetan yang mencuri berita dari langit, dan sebagai petunjuk jalan. Adapun dalil Al-Qur’an yang dijadikan sebagai alasan adalah, “Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu sebagai alat-alat untuk melempar syetan, dan Kami sediakan bagi mereka siska neraka yang menyala-nyala,” (QS. Al Mulk:5). Dalam ayat lain Allah SWT. berfirman : “Dan Dia ciptakan tanda-tanda petunjuk jalan. Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk”. (QS. An Nahl:16). Untuk memperkuat pendapatnya, Beliau mengutip argumentasi Qatadah : bahwasannya Allah SWT. menciptakan bintang-bintang di langit dengan tiga tujuan, yaitu : 1) Sebagai hiasan dilangit, 2) Sebagai alat pelempar syetan, dan 3) Sebagai tanda petunjuk jalan di darat dan di lautan. Barangsiapa yang menjadikan bintang-bintang di luar tujuan tersebut, sungguh dia telah bersalah dan terlalu memaksakan diri untuk mengetahui sesuatu tanpa bekal ilmu.” (lihat Tafsir Al Munir,29:12).
Dari pendapat di atas berarti manafsirkan dan memastikan ada tujuan lain di luar yang tiga, itu hanyalah sekedar khayalan dan khurafat saja yang sangat dibenci oleh Islam. Alkhurafat berasal dari bahasa Arab artinya adalah cerita bohong, dongeng, dan takhayul atau sesuatu hal yang tidak masuk akal. Semua bentuk kepercayaan, keyakinan atau kegiatan yang tidak mempunyai dasar itu termasuk khurafat yang dilarang oleh Islam, contohnya segala bentuk ramalan zodiak yang berasal dari rasi bintang.

Ramalan Zodiak Menurut Aqidah Islam
Sejak Islam itu datang sampai sekarang masih tetap sama, bahwa Islam datang ke dunia ini mempunyai tujuan untuk membereskan aqidah yang menyimpang dari kalimat Thayibah, yakni Laa ilaa-ha Illallah Muhammad Rasulullah, tidak ada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah, Nabi Muhammad saw. adalah utusan Allah. Kalimat Thayibah mengajarkan kepada Makhluk di dunia ini agar mempunyai suatu keyakinan bahwa hanya kepada Allah saja Tuhan yang wajib diibadahi, tempat memohon perlindungan, tempat bergantung sesuatu, dan tempat meminta segala sesuatu. Artinya bahwa mohon perlindungan, menggantungkan nasib seseorang dan meminta segala sesuatu diharamkan selain kepada Allah SWT. sebab perbuatan itu termasuk syirik, termasuk diantaranya adalah : a) Meyakini bahwa bintang itulah yang memberi pengaruh dan sebagai pelaku. Maksudnya bintang itulah yang menciptakan segala peristiwa dan kejelekan di bumi. Yang demikian termasuk dalam golongan syirik besar, karena barang siapa yang mengakui ada pencipta lain yang menyertai Allah maka dia musyrik, yaitu melakukan perbuatan syirik besar. Sebab dia telah menganggap makhluk yang ditundukan (bintang) sebagai pencipta yang menundukkan. b) Anggapan bahwa bintang tersebut merupakan sebab untuk mengetahui ilmu ghaib. Dengan memperhatikan gerakan dan perubahan bintang-bintang tersebut. Maka akan terjadi di bumi peristiwa ini dan itu. Karena bintang ini maka akan menjadi begini dan begitu. Sedangkan pengakuan mengetahui ilmu ghoib adalah kekufuran yang mengakibatkan pelakunya keluar dari Islam. c) Keyakinan bahwa bintang merupakan sebab terjadinya kebaikan dan keburukan, maka ini termasuk syirik kecil. (rincian contoh a,b,c lihat Al Furqon, 1429 H)
Di dalam kitab suci Al Qur’an Allah SWT. berfirman : “Katakanlah tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara ghoib, kecuali Allah.” (QS. An Naml : 65). Ayat ini sebagai penegasan dari Allah kepada Nabi Muhammad saw. supaya disampaikan kepada umatNya bahwa tidak ada satu makhlukpun di dunia ini yang bisa mengetahui sesuatu yang ghoib kecuali Allah SWT. Rasulullah saw. menegaskan bahwa hal-hal yang termasuk perkara ghoib ada lima yang disebut Mafatihul ghoib (Ibnu Katsir III : 454). Kelima perkara yang ghoib tersebut sudah tercantum dalam al Quran yaitu : “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisiNya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat, dan Dialah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Lukman : 34). Imam Ibnu Katsir menjelaskan ayat tersebut bahwa 5 perkara yang hanya Allah yang mengetahui secara mutlak yaitu: 1) Pengetahuan tentang hari kiamat, tidak seorangpun yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat. Dulu pernah ada orang yang meramalkan terjadinya kiamat. Bahwa kiamat akan terjadi pada tanggal 9 jam 9 bulan 9 tahun 99, ternyata tidak terbukti, kejadian kiamat hanyalah hak mutlak Allah SWT., 2) Pengetahuan turunnya hujan : Bagaimana turunnya? Waktunya kapan? Hanya Allah yang mengetahui secara benar, 3) Pengetahuan Bayi yang masih berada dalam rahim seorang ibu : Bagaimana jenis kelaminnya? Bagaimana warnanya? Hanya Allah yang tahu, 4) Pengetahuan yang akan dikerjakan besok hari : Baik atau buruk, hak mutlak Allah yang mengetahuinya, 5) Pengetahuan tentang kematian : Dimana? Jam berapa? Hari apa? Dalam keadaan apa? Semuanya dalam genggaman Allah SWT.

Bahaya Ramalan Zodiak
Maraknya iklan ramal meramal yang ditayangkan oleh Televisi dinegeri ini akan membawa dampak yang berbahaya bagi rakyat Indonesia terutama umat Islam, lebih-lebih dalam menjelang peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang mestinya mengharuskan bangsa ini bangkit dari keterpurukan. Berikut ini akan diuraikan beberapa bahaya ramalan zodiak, diantaranya :
Pertama ; Ramalan zodiak akan membodohi umat. Karena dalam ramalan ini umat didorong untuk mempercayai sesuatu yang tidak pasti tanpa hitungan rasional. Padahal Allah SWT. tidak menyuruh kita untuk hidup kecuali berkeyakinan dengan hal-hal yang rasional. Dampak meramal seseorang tidak akan berbuat kecuali sesuai dengan ramalan tersebut. Dan ramalan itu sama sekali tidak ada jaminan kebenarannya. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw. “Berdustalah para peramal walaupun mereka benar.” Dari hadits di atas bisa dipahami bahwa semua bentuk ramalan itu bohong walaupun kebetulan benar.
Kedua ; Ramalan zodiak akan membuat seseorang menjadi pemalas. Karena mereka yang menggantungkan nasibnya kepada peramal, hanya menunggu apa yang dikatakan juru ramal. Ini sangat berbahaya bagi mental umat Islam Indonesia apalagi ditengah situasi bangsa seperti sekarang ini.
Ketiga ; Ramalan zodiak termasuk perbuatan syirik. Karena menggantungkan nasib kepada selain Allah termasuk syirik dan berdosa besar. Seperti dalam firman Allah : “Sesungguhnya syirik adalah kezaliman yang besar.” QS. Lukman : 13. Betapa besarnya dosa ramal meramal ini sehingga Rasulullah saw. mengatakan, “Barang siapa yang datang kepada dukun ramal, kemudian dia membenarkan apa yang dikatakannya, maka sesungguhnya dia telah kufur kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.” (HR. Ahmad). Bahkan dalam hadits yang lebih tegas lagi beliau mengancam, “Barang siapa yang mendatangi tukang ramal atau dukun, kemudian dia bertanya kepadanya tentang sesuatu, tidak akan diterima sholatnya 40 malam,” (HR. Muslim).
Dari beberapa dampak negatif yang diakibatkan karena ramalan zodiak, perlu kiranya disampaikan kepada pemerintah agar memfungsikan badan sensor film atau segala bentuk periklanan yang bertentangan dengan nilai-nilai Aqidah Islamiyah supaya segera ditarik dari peredaran. Kepada generasi muda Islam agar tidak tertarik dengan segala bentuk ramalan, mengingat bahayanya lebih besar daripada manfaatnya. Dan kepada para tokoh Agama, ustadz, para penyuluh Agama Islam agar tidak bosan-bosan memberikan penyuluhan Agama kepada masyarakat tentang perlunya hidup beragama secara benar.
Demikian Tulisan Sederhana ini, semoga bisa membawa pencerahan kepada masyarakat agar tidak terjebak kepada Budaya Instan yang belum tentu benar dan dibenarkan. Hidup adalah sebuah proses yang perlu untuk diperjuangkan. Kebahagiaan dan kesuksesan adalah hasil dari sebuah proses yang telah diperjuangkan. Berbahagialah orang yang masih bisa bersabar dalam melakukan sebuah proses kehidupan. Semoga.



* Mursana, M.Ag ; Penyuluh Agama 
Islam Kec. Plumbon, Alumni Pesantren Darussalam Ciamis.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar